Pencarian

Jumat, 29 April 2011

Jalan Penderitaan Yesus (2)

http://www.holyland-tour.com/images/viadolorosa_map.gifJuga disebut Jalan Salib atau Jalan Kesengsaraan, jalan yang dilalui TUHAN YESUS dari tempat pengadilan Pontius Pilatus sampai ke Bukit Golgota. Yesus berjalan dengan memikul salib dan jatuh berulang kali. Di jalan ini YESUS bertemu Simon orang Kirene yang dipaksa oleh tentara Romawi memikul Salib Tuhan Yesus ( Markus 15: 20b ).
 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Halaman Depan Basilika
Halaman Basilika Makam Suci panjangnya 25 m dan lebarnya 17 m. Di sebelah barat / kiri halaman itu ada 3 kapel, yaitu : Kapel St. Yakobus (untuk ritus Bizantium Arab), Kapel St. Yohanes dan Kapel 40 Martir Suci. Di sebelah timur / kanan halaman ada : Biara Ortodoks Yunani St. Abraham, Kapel St. Yohanes untuk umat Armenia dan Kapel St. Mikhael untuk umat Kopt. Di sebelah barat menjulang menara lonceng yang didirikan pada tahun 1160-1180. Di sebelah kiri ada pula 8 anak tangga yang membawa peziarah ke kapel Bunda Maria Berdukacita (milik OFM). Hak menjaga pintu masuk halaman sejak tahun 1246 ada di tangan 2 keluarga Islam; yang satu menyimpan kuncinya, sedangkan yang lain berhak membuka pintu.

Batu Pengurapan Jenazah Yesus
Langsung setelah masuk basilika, peziarah berhadapan dengan sebuah batu berwarna merah muda (panjangnya 2.70 m, lebarnya 1.30 m, tingginya 0.30 m) yang diletakkan hampir rata dengan lantai. Batu itu mengenang peristiwa pengurapan jenazah Yesus yang dilakukan oleh Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus terhadap jenazah Yesus. Sesuai dengan adat Yahudi, mereka mengurapinya dengan wangi-wangian dan minyak, lalu membungkusnya dengan kain kafan putih (bdk. Yoh 19:38-40). Kini batu pengurapan itu menjadi milik bersama Gereja Katolik, Ortodoks Yunani, Armenia dan Kopt. Masing-masing denominasi di sini memiliki 8 lampu dan kaki dian yang berdiri di sekeliling batu tersebut. Kaki dian bertuliskan Venezia 1878 dimiliki oleh Gereja Katolik. Dalam Injil tercatat bahwa upacara penurunan, pengurapan dan pemakaman jenazah Yesus disaksikan oleh beberapa wanita saleh. Tempat mereka berdiri, ditandai dengan sebuah batu bundar yang terletak 12 m dari batu pengurapan tadi. Batu ini milik Gereja Armenia. Berdekatan dengan batu bundar itu ada tangga yang membawa peziarah ke lantai atas; di situ ada kapel dan sebuah ruangan tinggal milik Gereja Armenia pula.

Anastasis (Kebangkitan)
Setelah melewati batu bundar tadi, peziarah belok  kiri, melewati dua tiang besar, lalu memasuki bagian yang dinamakan Anastasis. Di bagian pusatnya terletak Kapel Makam Suci yang sekaligus merupakan Stasi XIV Jalan Salib (Yesus dimakamkan). Kubah di atasnya, yang berkonstruksi baja, berasal dari tahun 1868. Kapel ini panjangnya 8.30 m. Lebar dan tingginya sama, yaitu 5.90 m. Di dalam kapel terdapat banyak lampu perak. Pada bagian masuknya tergantung tiga lukisan yang menggambarkan kebangkitan Yesus. Yang pertama, paling atas, adalah milik Gereja Katolik, yang kedua, dimiliki oleh Gereja Ortodoks, dan yang ketiga - oleh Gereja Armenia. Setelah masuk ke dalam, peziarah berada di Kapel Malaikat (3.40m x 3.90 m). Sebab pada hari kebangkitan, malaikat Tuhan sambil duduk di atas batu yang sudah terguling, menyampaikan kepada para wanita berita tentang Yesus yang sudah bangkit. Setelah masuk kdalam lagi, peziarah melewati pintu sempit (tingginya 1.33 m) yang mengantarkan ke dalam Kapel Makam Suci yang sebenarnya. Ukurannya : 2.07 m x 1.93 m. Bangku marmer di sebelah kanan pangjangnya 2.02 m, 93 cm lebar dan 66 cm tinggi. Inilah tempat jenazah Yesus diletakkan. Batu cadas yang asli kini ditutup dengan marmer. Pada altar marmer kecil di tengah gang, liturgi dirayakan pada pukul 13.00 oleh wakil Gereja Ortodoks. Oleh Gereja Armenia, liturgi suci dirayakan pada pukul 14.00. Pada pukul 16.00-17.00 misa meriah dirayakan oleh wakil Gereja Katolik (OFM). Ketiga denominasi ini menjaga Kapel Makam Suci. Masing-masing memiliki lukisan, lampu (jumlahnya : 43) dan kaki dian sendiri-sendiri. Lukisan di sebelah kiri adalah milik gereja Katolik, demikan pun kaki dian bertuliskan Venezia 1877, sedangkan lukisan tengah adalah milik Gereja Ortodoks, dan lukisan di selbelah kanan milik Gereja Armenia. Di belakang Kapel Makam Suci ada kapel umat Kopt. Mereka memilikinya sejak tahun 1537. Sambil berjalan ke arah barat laut, peziarah memasuki sebuah ruangan gelap, lalu kapel milik umat Yakobit-Siria. Tempat masuk yang rendah dan sempit mengarah ke dalam ruangan makam yang secara populer disebut Kuburan Yusuf dari Arimatea (inilah satu-satunya ruangan di basilika yang dimilik oleh umat Etiopia). Kuburan Yahudi ini merupakan bukti nyata tentang keaslian Makam Suci Yesus serta bukti bahwa Golgota memang terletak di luar tembok kota Yerusalem. Sambil mengarah ke utara dan setelah melewati empat tiang, peziarah sampai ke ruangan yang dulu dipakai sebagai Kapel Bunda Maria. Adapun di situ tempat yang bernama Kolam / Bak St. Helena. 
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kapel St.Maria Magdalena
Di sekitar Makam Suci dulu terletak Taman Yusuf dari Arimatea. Di situlah, pagi-pagi pada hari kebangkitan Yesus, berjalan Maria Magdalena sambil menangis, karena melihat makam Tuhan sudah terbuka dan kosong. Saat itu ia mendengar suara, Ibu, mengapa menangis ? Ia menoleh ke belakang dan melihat seorang yang berdiri tidak jauh daripadanya. Karena menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman, ia berkata kepadanya, Pak, kalau Bapak yang memindahkan dia dari sini, tolong katakan kepada saya di mana Bapak menaruh dia, supaya saya dapat mengambilnya. Seketika itu juga Yesus menyatakan diriNya dan memanggilnya dengan namanya, Maria ! Maria menjawab, Rabuni !, artinya Guru, lalu dengan penuh sukacita berlari untuk sujud di dekat kaki Yesus (bdk. Yoh 20:11-18). Peristiwa ini digambarkan oleh pelukis Kuba Del Rio pada tahun 1855 di Kaple St. Maria Magdalena yang ada di sebelah timur laut basilika.

   
Kapel Penampakan Yesus Pada Bunda Maria
Dari kapel St. Maria Magdalena, dengan melewati dua tangga, peziarah dapat memasuki kapel milik OFM yang mengenang penampakan Yesus sesudah kebangkitannya kepada Bunda Maria. Injil sama sekali tidak menceritakan penampakan ini, tetapi tradisi meyakininya sejak dahulu. Dalam altar utama di kapel ini tersimpan Sakramen Mahakudus, dan para biarawan OFM siang malam mengadakan ibadah di tempat ini. Pada altar samping tampak sebuah tiang patah (tingginya 75 cm) yang berabad-abad lamanya dihormati sebagai Tiang Penyesahan Yesus. Di belakang kapel ini terletak biara kecil para biarawan OFM yang bertugas di basilika. Setelah keluar dari kapel Penampakan, dengan mengarah ke timur, peziarah melewati 7 lengkungan yang dinamakan Lengkungan-lengkungan Perawan Suci. Di bagian ini dapat dilihat sejumlah tiang dan lengkungan kuno sekali. Di ujungnya terdapat Penjara Kristus, sebab disitulah, di dalam kurungan, Yesus konon menunggu saat eksekusi. Dengan melanjutkan perjalanan, peziarah sampai ke Kapel St. Longinus, serdadu Romawi yang membuka lambung Yesus, sehingga keluarlah darah dan air (bdk. Yoh 19:34). Tidak jauh dari situ ada Kapel Pembagian Pakaian milik Gereja Armenia. Para serdadu Roma membuang undi untuk menentukan siapa dari mereka berhak atas pakaian Yesus (bdk. Yoh 19:23-24).

   
Kapel St.Helena
Setelah melewati Kapel Pembagian Pakaian, lewat tangga, peziarah turun ke Kapel Salib Suci yang bernama Kapel St. Helena pula. Kapel ini milik Gereja Armenia. Altar tengah dipersembahkan kepada St. Helena, ibunda Kaisar Konstantin, yang pada abad IV giat mencari tempat-tempat yang berhubungan dengan sengsara Yesus serta menemukan salibNya. Altar di sebelah kiri dipersembahkan kepada St. Dismas, penyamun yang baik, yang dari mulut Yesus sendiri mendengar janji-Nya, Percayalah, hari ini engkau akan bersama aku di Firdaus (Yoh 23:43).


Kapel Penemuan Salib     
Kapel ini dapat dicapai dengan menuruni tangga di sebelah kanan Kapel St. Helena. Di sebuah tempat penampungan air yang sudah tidak dipakai, pada awal abad IV ditemukan salib-salib dari zaman Yesus dihukum mati. Ratu Helena dan uskup Yerusalem Makarios mengenali salib Yesus berkat penyembuhan ajaib seorang wanita yang sedang menghadapi ajalnya dan diletakkan di atas salib asli Yesus. Kapel ini adalah milik Gereja Katolik. Di atas altar ada patung St. Helena. Tempat ditemukannya salib Yesus ada di sebelah kanan altar itu.
Kapel ini dapat dicapai dengan menuruni tangga di sebelah kanan Kapel St. Helena. Di sebuah tempat penampungan air yang sudah tidak dipakai, pada awal abad IV ditemukan salib-salib dari zaman Yesus dihukum mati. Ratu Helena dan uskup Yerusalem Makarios mengenali salib Yesus berkat penyembuhan ajaib seorang wanita yang sedang menghadapi ajalnya dan diletakkan di atas salib asli Yesus. Kapel ini adalah milik Gereja Katolik. Di atas altar ada patung St. Helena. Tempat ditemukannya salib Yesus ada di sebelah kanan altar itu.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kapel Penghinaan
Stasi X dan XI terdapat di kapel Kalvari pertama, di sebelah kanan, yang diurus oleh para biarawan OFM. Peristiwanya digambarkan pada lukisan di altar. Di dalam kapel ini terdapat tiga mosaik yang menggambarkan penyaliban Yesus, wanita-wanita saleh bersama Yohanes memandang Yesus yang sudah disalibkan dan pengorbanan Ishak, lambang Kristus. Pada enam lukisan digambarkan berbagai adegan sengsara Yesus. Pada dian-dian kaki dari perunggu pun digambarkan macam-macam adegan Jalan Salib Yesus.


   
Kavalri / Golgota     
Tempat ini terletak 5 m di atas lantai basilika. Ukurannya 11.45 m x 9.5 m. Dua tiang besar membagikan tempat ini atas dua ruangan mirip kapel. Di dalamnya terdapat Stasi X (Pakaian Yesus ditanggalkan) dan Stasi XI Jalan Salib (Yesus dipaku pada kayu salib), sesuai dengan lukisan-lukisan pada altarnya. Tembok tempat ini dibuat dari marmer, sedangkan langit-langitnya dihiasi dengan mosaik indah yang menggambarkan penyaliban Yesus, wanita-wanita saleh bersama St. Yohanes yang memandang Yesus di salib. Ada pula mosaik yang menggambarkan pengorbanan Ishak yang melambangkan Kristus. Altar berasal dari tahun 1588. Pada 6 papan lukisan digambarkan berbagai adegan Sengsara Yesus. Bagian kiri tempat ini adalah milik Gereja Ortodoks. Letaknya tepat di atas cadas, di mana berdiri salib Yesus. Di bawah altar ada sebuah pelat perak dengan lubang di tengahnya yang menunjukkan tempat salib Yesus tertancap. Di sebelah-menyebelah altar terdapat dua pelat bundar dari marmer yang menunjukkan tempat berdirinya salib kedua penyamun yang disalibkan bersama Yesus (bdk. Mat 27:38; Mrk 15:27; Luk 23:32-33; Yoh 19:18). Di samping altar ditunjukkan pula celah cadas yang terbentuk pada saat kematian Yesus, setelah bumi bergetar dan gunung-gunung batu terbelah (Mat 27:51). Di depan altar terdapat Stasi XII Jalan Salib (Yesus wafat di salib), sedangkan Stasi XIII (Jenazah Yesus diturunkan) ialah sebuah altar kecil yang terletak antara kedua kapel ini; altar ini dipersembahkan kepada Bunda Maria Berdukacita dan disebut pula Stabat Mater. Altar ini adalah milik Gereja Katolik; para biarawan OFM setiap hari mempersembahkan misa di sini. Pada dasar altar ini terdapat sebuah teralis artistik; padanya digambarkan semua alat Sengsara Yesus serta kata-kata yang diucapkan oleh Yesus di salib.
Tempat ini terletak 5 m di atas lantai basilika. Ukurannya 11.45 m x 9.5 m. Dua tiang besar membagikan tempat ini atas dua ruangan mirip kapel. Di dalamnya terdapat Stasi X (Pakaian Yesus ditanggalkan) dan Stasi XI Jalan Salib (Yesus dipaku pada kayu salib), sesuai dengan lukisan-lukisan pada altarnya. Tembok tempat ini dibuat dari marmer, sedangkan langit-langitnya dihiasi dengan mosaik indah yang menggambarkan penyaliban Yesus, wanita-wanita saleh bersama St. Yohanes yang memandang Yesus di salib. Ada pula mosaik yang menggambarkan pengorbanan Ishak yang melambangkan Kristus. Altar berasal dari tahun 1588. Pada 6 papan lukisan digambarkan berbagai adegan Sengsara Yesus. Bagian kiri tempat ini adalah milik Gereja Ortodoks. Letaknya tepat di atas cadas, di mana berdiri salib Yesus. Di bawah altar ada sebuah pelat perak dengan lubang di tengahnya yang menunjukkan tempat salib Yesus tertancap. Di sebelah-menyebelah altar terdapat dua pelat bundar dari marmer yang menunjukkan tempat berdirinya salib kedua penyamun yang disalibkan bersama Yesus (bdk. Mat 27:38; Mrk 15:27; Luk 23:32-33; Yoh 19:18). Di samping altar ditunjukkan pula celah cadas yang terbentuk pada saat kematian Yesus, setelah bumi bergetar dan gunung-gunung batu terbelah (Mat 27:51). Di depan altar terdapat Stasi XII Jalan Salib (Yesus wafat di salib), sedangkan Stasi XIII (Jenazah Yesus diturunkan) ialah sebuah altar kecil yang terletak antara kedua kapel ini; altar ini dipersembahkan kepada Bunda Maria Berdukacita dan disebut pula Stabat Mater. Altar ini adalah milik Gereja Katolik; para biarawan OFM setiap hari mempersembahkan misa di sini. Pada dasar altar ini terdapat sebuah teralis artistik; padanya digambarkan semua alat Sengsara Yesus serta kata-kata yang diucapkan oleh Yesus di salib.

 
Kapel Adam
Menurut legenda abad I, Adam, manusia pertama, dikuburkan di Kalvari. Ketika Yesus wafat, darahNya mengaliri tengkorak Adam, sambil meniadakan noda dosa. Legenda ini menjadi alasan mengapa tengkorak manusia dilukiskan pada gambar penyaliban Yesus. Tengkorak itu melambangkan seluruh umat manusia. Di balik altar yang dibuat di Kalvari untuk menghormati Melkisedek, terdapat Kapel Adam.

Bagian Sentral Basilika Makam Suci
Bagian ini dulu dipakai oleh para rohaniwan-pemelihara Makam Suci. Dari semua sudut bagian ini kini dikelilingi oleh tembok sehingga terpisah dari sisa bangunan. Bagian ini menjadi milik Gereja Ortodoks; mereka menyesuaikannya dengan tuntutan-tuntutan liturginya, sehingga sangat terhias, dan kontras sekali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar